Kamis, 21 Februari 2013

Narasi dan Nilai dari Film "The Billionaire", Zahra Azizah



Top Ittipat adalah seorang remaja Thailand seperti banyaknya remaja zaman sekarang. Dia sangat senang menghabiskan waktu dengan bermain game online. Pada suatu hari ada seseorang yang membeli perlengkapan game yang dia miliki dengan uang “sungguhan” yang terbilang besar. Mulai dari saat itulah Top mulai tertarik dengan bisnis karena dia bisa menghasilkan uang sendiri.

Awalnya uang yang dia dapatkan dari hasil berjualan game dia gunakan untuk bisnis DVD player. Dari situ bakatnya sudah terlihat ketika menawar DVD player pada si penjual. Akan tetapi dia tidak memperhitungkan kualitas barang yang dia beli karena dia hanya berfikir DVD player yang dia beli tersebut murah (karena barang imitasi), sehingga ketika dites DVD player tersebut rusak dan dia mengalami kerugian yang lumayan besar. 

Setamatnya SMA dia melanjutkan masuk ke perguruan tinggi dengan setengah hati. Dia menyadari bahwa passion yang dia miliki adalah berbisnis. Gagal berjualan DVD player tidak membuatnya kapok untuk mencoba. Ketika menghadiri pameran makanan, dia tertarik dengan alat pemanggang kacang karena pada saat itu para pedagang kacang memanggang kacangnya masih dengan cara tradisional. Disewanya alat pemanggang kacang tersebut dan mulailah dia berjualan kacang khas pecinan. Tidak mudah memang ketika Top memulai bisnisnya, akan tetapi karena dia pantang menyerah akhirnya usahanya mengalami kemajuan. Bermula dari berjualan dengan 1 counter di sebuah mall, Top mulai menambah counter kacangnya dibantu dengan pamannya yang setia. Banyak rintangan yang dihadapi akhirnya membuat Top berhenti melakukan bisnisnya tersebut. Belum lagi permasalahan finansial yang dihadapi kedua orang tuanya membuat Top berada dibawah dua pilihan yang berat, yaitu tetap bertahan dengan passionnya atau ikut orang tuanya ke China dan memulai kehidupan yang baru disana.

Suatu hari Top menemukan inspirasi yang didapatkan dari sang pacar. Dari inspirasi tersebutlah kelak yang akan membawa Top pada kesuksesan sebagai pengusaha muda. Ide brilian tersebut adalah menjual rumput laut atau nori yang dijadikan snack. Pada saat itu ide tersebut sebenarnya telah ada, akan tetapi belum terlalu dikembangkan.  

Awal mula mengembangkan bisnis ini sangatlah berat bagi Top. Dia tidak memiliki bekal sama sekali akan produk yang dijualnya, bahkan resep pun tak dimilikinya. Akhirnya setelah gagal berkali-kali resep nori yang enak pun di dapatkannya. Masalah tidak berhenti sampai disitu. Ternyata orang tua Top terlilit utang yang sangat besar. Bisnis nori yang saat ini tengah dijalakannya dirasa tidak akan sanggup menutupi utang yang sedemikian besarnya itu. Dia butuh batu loncatan besar untuk mengembangkan bisnisnya.

Suatu malam ketika tengah berbelanja di 7 eleven Top mendapatkan sebuah pencerahan. Dia optimis bahwa snack norinya akan mendatangkan keuntungan yang besar apabila dipasarkan disana. Beberapa hari kemudian Top mendatangi kantor 7 eleven untuk menawarkan barangnya. Akan tetapi produk Top langsung ditolak mentah-mentah oleh sang manajer karena kemasan produknya tidak menarik dan harganya relatif mahal. Top tidak pantang menyerah, dia datang lagi beberapa hari kemudian dengan memperbaiki kemasan produknya. Tetapi dia merasa kecewa karena manajer tidak kunjung datang. Hampir saja Top memutuskan untuk menyerah tetapi angin segar berhembus keesokan harinya. Produknya di terima.

Dari sinilah Top mulai memutar otak untuk mendirikan pabrik snack norinya sendiri. Top sangat nekat ketika mengiyakan tawaran kerjasama dengan 7 eleven karena pada saat itu dia menjalankan bisnisnya masih skala rumahan dan sangat tidak mungkin menerima order 7 eleven yang tarafnya sudah internasional. Tetapi tanpa kegilaan itu tentunya tidak akan muncul Taokaenoi. Dia pun mulai meminjam dana ke berbagai bank, walaupun akhirnya tidak berhasil karena umurnya belum mencukupi. Akhirnya banyak sekali yang harus dikorbankan oleh Top, mulai dari menjual mobilnya dan harta benda lainnya untuk mendirikan pabrik. Tantangan kembali dihadapi ketika pihak 7 eleven mengadakan inspeksi GMP untuk menguji kelayakan pabrik Taokaenoi. Sempat pesimis dan timbul niatan buruk, akan tetapi pengalaman yang telah menjadi guru terbaik bagi Top membuatnya pasrah pada keadaan. 

Ternyata usaha Top yang gila-gilaan mendapatkan timbal balik yang positif. Pabriknya dinyatakan layak dan kerjasama pun dilanjutkan. Sangat lucu ketika melihat Top yang pada saat itu masih berusia 19 tahun menjadi bos bagi sebuah perusahaan yang bisa dibilang tidak main-main. Berkat kerja kerasnya bersama sang paman yang selalu menemani, juga dukungan keluarga akhirnya beberapa tahun kemudian utang orang tuanya bisa dilunasi. Mereka akhirnya berkumpul kembali di Thailand dan Top terus mengembangkan bisnisnya dan semakin diakui sebagai Tao kae noi (pengusaha muda) yang mendunia.

Nilai yang terkandung dalam film tersebut:
  1. Ketahui passionmu yang sesungguhnya.
  2. Think out of the box sangat penting bagi seorang pengusaha.
  3. Jangan segan memulai segala sesuatunya dari bawah, setelah itu tekuni dan jangan bermalas-malasan untuk terus mengembangkannya.
  4. Pantang menyerah walaupun menemukan kegagalan berkali-kali, karena siapa tahu usahamu yang kesekian itulah yang menjadi pintu kesuksesan.
  5. Bertindak dan berkata jujur menjadi modal utama bagi seorang pengusaha.
  6. Dukungan dari orang terdekat sangatlah penting agar kita bisa menjadi orang yang lebih kuat.
  7. Patuh pada orang tua dan keinginan meringankan beban mereka bisa menjadi alasan yang baik bagi kita untuk melakukan suatu usaha, karena biasanya jalan kita akan lebih dimudahkan.
  8. Mulai lakukan perubahan dari saat ini juga.
  9. Rasa ingin tahu yang besar wajib kita miliki dan jangan malu untuk mencari jawabannya dengan banyak bertanya.
  10. Percaya diri menjadi modal yang wajib dimiliki oleh setiap pengusaha dan hindari rasa takut salah saat menyampaikan pendapat karena orang lain biasanya dapat memaklumi dan nantinya akan membantu membenarkan apa yang kita sampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar